You can access it at the following URL:
http://daudrasyid.com/index.php?option=com_content&task=view&id=29&Itemid=31
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Jendela Informasi Uptodate!
-
Peradaban Islam Populerkan Kopi - Pengolahan kopi untuk minuman bermula dari Afrika timur. Kopi merupakan sajian yang amat terkenal di dunia saat ini. Minuman tersebut dibuat dari olahan ...9 bulan yang lalu
-
Gema Takbir Kemenangan Hari Raya Edisi Spesial (Makkah Version with Traditional Backsound) - Gema Takbir Hari Raya Idul Fitri yang dihadirkan keruang dengar saudara adalah Takbiran Makkah Version With Indonesian Traditional Backsound. Pada kesempat...4 tahun yang lalu
-
-
WAMEN VERSI BARU NABRAK UU KEMENTERIAN NEGARA - Website Sekretariat Kabinet, Sabtu 9 Juni 2012, menginformasikan bahwa Presiden SBY telah menerbitkan Keppres No 65 Tahun 2012 yang mengangkat kembali s...12 tahun yang lalu
-
Menakar Nilai Keimanan - “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepe...14 tahun yang lalu
-
Kerja Keras Adalah Energi Kita >> Pertamina Blog Contest - Pertamina menghelat Blog Kontes bertajuk Kerja Keras Adalah Energi Kita, event ini merupakan yang kali pertama dilangsungkan oleh Pertamina dalam upaya leb...15 tahun yang lalu
-
Dimanapun Kita Bisa Mengingat Allah, Maka dari itu Yakinlah dan Perteballah Keyakinan Kita! (Inspirasi Bergambar) - "Aku jauh Engkau jauh..Aku dekat Engkau Dekat"...(Bimbo)15 tahun yang lalu
-
Harapan Underground Partai Bulan Bintang : Lepaskan Koalisi Pilpres, Mari Fokus Benahi Partai !!! - [Bismillahirrahmanirrahiim – Bulan Bintang Media] Sebuah Topik Diskusi Di Forum Laskar Hijau Partai Bulan Bintang sejak awal berketetapan hati untuk memaju...15 tahun yang lalu
-
Bismillah Mari Kita Memilih : Partai Bulan Bintang No. 27 - Get Code | Create Your Own!16 tahun yang lalu
-
-
-
-
06 Februari, 2009
Membedah Politik Islam Yang Lumpuh
05 Februari, 2009
Musdawati, Aktivis Muslimat Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) yang berjuang sebagai caleg DPR RI dari Daerah Pemilihan (DP) II Sulsel
Kesadaran politik perempuan, salah satunya bisa diukur dari banyaknya perempuan yang duduk di parlemen. Banyaknya perempuan yang berinisiatif menjadi caleg juga menjadi gejala awal adanya kesadaran itu. Apakah gejala ini bisa menaikkan derajat perempuan?
Bagi Musdawati, keberadaan perempuan di parlemen tidak mutlak mengubah nasib perempuan. Legislator perempuan yang ada belum maksimal memperjuangkan hak-hak kaumnya. Buktinya, cukup banyak regulasi yang tidak memihak kepada mereka yang tidak mampu diperjuangkan.
Aktivis Muslimat Komite Persiapan Penegakkan Syariat Islam (KPPSI) Sulsel ini, menilai, banyak perempuan di parlemen, baik untuk tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun pusat, tapi tidak memberi perubahan signifikan. Belum bisa merubah pola pikir keberpihakan kepada perempuan.
"Saya bukan pesimis dengan keberadaan mereka. Para Legislator berteriak untuk perubahan perempuan, tapi hasilnya, toh, belum maksimal. Legislator perempuan butuh komitmen dan konsistensi perjuangan," pendapat anggota Muslimat ICMI Orwil Sulsel ini, kemarin.
Perjuangan perempuan adalah agenda utamanya. Tak cuma itu. Menurutnya, perempuan dan laki-laki harus mendapat hak yang sama. Perempuan tetap diberi pencerahan berpikir, untuk memperbaiki paradigmanya. Begitu juga dengan laki-laki. Pikirannya tentang perempuan harus diluruskan.
"Saya maju jadi caleg baru diputuskan sebulan lalu. Namun kerja-kerja saya selama ini, sama dengan wakil rakyat, mendampingi masyarakat, khususnya kaum perempuan. Saya ingin berjuang lagi melalui jalur formal," ujar pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sulsel itu.
Apakah pencalegan ke DPR RI ini bukan karena posisi suaminya H Syaiful Kasim sebagai ketua DPW PBB Sulsel? Dia beralasan, inisiatifnya justru lebih banyak didukung oleh kader dan pengurus internal partai. Bukan rekomendasi suami.
Prinsipnya, perempuan harus punya strategi. Selain harus kritis terhadap kebijakan eksekutif, juga harus faham dengan masalah masyarakat. "Kita harus cari apa masalah substansial mereka, untuk dibicarakan dan diperjuangkan di parlemen," katanya. (PR7/R5)
(Sumber : Berita Kota Makassar Online)
Ratna Juita Yakoeb, S.Ag - Caleg DPR-RI Dapil Prov. Bengkulu
Caleg Partai Bulan Bintang, nomor urut 1: DPR-RI
Daerah Pemilihan Prov. Bengkulu
Nama : Ratna Juita Yakoeb, S.Ag
Nama Suami : Ir. Nova Ardinal (Karyawan Standard Chartered Bank Jakarta)
Pendidikan terakhir :
Pendidikan non formal :
Pengalaman Organisasi Dan Kepanitiaan
Pengalaman Kerja
(Sumber : http://infopartai.com)
|
30 Juni, 2008
Sekilas Profil Partai Bulan Bintang di Video Youtube
Semoga Bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua !!!
Informasi Klip :
Partai Bulan Bintang merupakan Partai Islam Berkemajuan, Berkepribadian dan Berperadaban Islam. Teguh dan Tak mengenal Surut menyuarakan aspirasi dan hak - hak ummat Islam tanpa mengabaikan hak - hak ummat beragama lain.
PBB, Hijau Partaiku Damaikan Negeriku...Insyaallah
Posting by Badrut Tamam Gaffas
Sumber : Bulan Bintang Media
dan bisa diakses langsung di Youtube
12 Maret, 2008
Muslimah dan Syariah Award
Bismillahirrahmanirrahiim
Perlu digaris bawahi bahwa diantara Partai – partai Islam Partai Bulan Bintang termasuk partai yang konsisten menjaga keberlanjutan perjuangan penegakan syariat Islam serta menjadi inspirator bagi gerakan revisi dan reformulasi syariah yang lebih berkarakter dan lebih menyentuh masyarakat secara langsung. Kegigihan partai bersimbol bulan bintang dalam merangkul berbagai ormas Islam yang peduli pada perjuangan syariah seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) juga dukungan berbagai elemen pemuda dan muslimah akhirnya menunjukkan pencapaian positif dengan semakin maraknya Perda – perda bernuansa Syariat atau Perda Syariat, selain itu sebagai Partai Islam yang lahir di era reformasi Partai Bulan Bintang terbukti teguh dan percaya diri dalam mengusung wacana Islam yang berkemajuan. PBB telah menggagas sebuah anugerah dalam bentuk award yang secara khusus diberikan kepada perorangan atau lembaga atas kegigihan serta dedikasinya yang tinggi dalam membuka jalan bagi upaya – upaya Penegakan Syariat Islam di Nusantara.
Salah satu penerima anugerah award tersebut adalah Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi yang dinilai telah berhasil menuangkan Syariat Islam dalam Peraturan Daerah (Perda) seperti Perda Penggunaan Busana Muslimah dan keharusan wanita menutup kepala saat berada di luar rumah seperti di jalan atau di tempat – tempat umum lainnya. Dibawah kepemimpinan gamawan pemerintah daerah juga mengeluarkan persyaratan memperoleh sertifikat mengaji bagi pelajar dengan tingkatan tertentu.
Dalam pidato penerimaan syariah award Gamawan mengungkapkan adanya fakta yang menggembirakan bahwa sejak 5 tahun tahun Perda Syariat Islam tersebut diperkenalkan kepada masyarakat justru mendapatkan tanggapan yang positif dan belum menemukan adanya penolakan dari masyarakat.
Muslimah yang terpanggil untuk menegakkan syariah harus mulai menerapkannya secara istiqomah dalam lingkup terkecil seperti keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Sejak saat ini setiap muslimah harus menyiapkan diri untuk ber-kontribusi secara aktif bagi gerakan syariah karena hanya dengan perjuangan syariah martabat wanita bisa terangkat mulia dan memperoleh kemerdekaan yang sebenarnya sesuai fitrah dan kodratnya.
Wallahu’alam (Diadaptasi dari tulisan Badrut Tamam Gaffas di Bulan Bintang Media)
Muslimah Pejuang dan Penegak Syariah
Dalam tatanan kehidupan muslimah pemakaian jilbab, tata cara pergaulan pranikah, pernikahan sebagai media membina rumah tangga sakinah mawaddah warahmah, pemberian ASI Ekslusif (menyusui) kepada Batita (Bayi dibawah tiga tahun), hidup damai bertetangga hingga munculnya ungkapan indah “Rumahku Syurgaku” merupakan bagian dari pelaksanaan syariah dalam komunitas yang terbatas.
Pelaksanaan Syariah secara bertingkat dan bertahap mulai dari komunitas pribadi, komunitas rumah tangga, komunitas masyarakat hingga komunitas ummat, bangsa dan negara adalah sebuah rentetan proses panjang yang harus dimulai untuk membangun masa depan yang lebih eksis di antara himpitan konspirasi yang terus menerus meletup dalam bentuk peperangan peradaban, peperangan pemikiran dan peperangan media.
Peran muslimah yang vital dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus di-iringi dengan keberanian untuk memperjuangkan hak – hak muslimah dalam praktek – praktek penyelenggaraan negara dari pusat hingga ke daerah.
Muslimah harus mampu berpijak diatas kekuatan muslimah sendiri terutama dalam situasi saat ini yang membuka ruang keterlibatan muslimah dalam sektor – sektor publik. Keterwakilan muslimah dalam proses pengambilan keputusan , penyusunan peraturan serta perundang – undangan mutlak diperlukan sehingga nantinya tidak akan ada lagi muslimah Indonesia yang hak – haknya ter-alineasi dan ter-dzalimi.
Sekaranglah saatnya muslimah bangkit mengambil bagian dalam batas – batas kemampuan untuk terus bergerak memperjuangkan syariah agar terang bercahaya di bumi Indonesia. (syariah for muslimah)